TANGERANG, KOMPAS.TV - Satreskrim Polres Nganjuk, Jawa Timur, Rabu malam menyelesaikan gelar perkara kasus King of The King. <br /> <br />Gelar perkara dilakukan dengan memeriksa 18 orang saksi. <br /> <br />Polisi, akan mendalami peran dua orang saksi, yang diduga terkait langsung dengan Dony Pedro. <br /> <br />Gelar perkara dilakukan selama 4 jam lebih dengan pemeriksaan sebanyak 18 orang saksi pengikut King of The King. <br /> <br />Polisi masih membutuhkan beberapa keterangan tambahan serta barang bukti lain, untuk menindaklanjuti kasus King of The King ini. <br /> <br />Selain itu, informasi tentang telah diprosesnya Dony Pedro oleh polisi militer angkatan darat, akan menjadi data tambahan yang nantinya juga menjadi bahan pengembangan kasus ini. <br /> <br />Sebelumnya, Polres Nganjuk telah menaikkan status kasus penipuan kelompok King of The King ke tahap penyidikan. <br /> <br />Polres Nganjuk melakukan gelar perkara secara tertutup terkait penipuan kelompok King of The King. <br /> <br />Salah satu petinggi kelompok King of The King yang telah menjadi tersangka penipuan, Juanda, sebelumnya menyebut Dony Pedro adalah anggota TNI aktif. <br /> <br />Juanda yang merupakan seorang aparatur sipil negara asal Kabupaten Karawang ini berkata jika Dony Pedro bertugas di Bandung. <br /> <br />Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigjen Candra Wijaya membenarkan Dony Pedro merupakan anggota TNI aktif. <br /> <br />Brigjen candra mengatakan, benar bahwa saudara Dony Pedro anggota TNI aktif, pangkat Letnan Satu berdinas di Pussenif. <br /> <br />Yang bersangkutan sudah mulai menjalani proses hukum sejak tanggal 31 Januari 2020 di Pomdam III Siliwangi karena diduga telah melakukan tindak pidana penipuan. <br /> <br />
